Info Kesehatan - Golongan darah seseorang ternyata ikut berpengaruh pada risiko terkena stroke. Orang-orang yang bergolongan darah AB dan wanita bergolongan darah B lebih rentan terkena stroke dibandingkan dengan orang berdarah O.
Walau tidak bisa dibuktikan hubungan langsung, namun menurut penelitian golongan darah A, B, dan AB lebih rentan mengalami penyumbatan darah di bagian kaki. Sedangkan tipe darah O lebih mudah mengalami perdarahan sehingga tidak mudah menderita penyumbatan darah, penyebab utama stroke.
"Ada bukti-bukti bahwa golongan darah berpengaruh pada penyakit kronik. Memang belum dibuktikan dengan jelas tetapi ini menambah faktor lain yang perlu diwaspadai sehingga kita wajib menjaga kadar kolesterol dan tekanan darah tetap normal," kata Dr.JoAnn Manson, dari Harvard's Brigham and Women's Hospital.
Penelitian mengenai kaitan golongan darah dan risiko stroke ini dilakukan oleh Dr.Lu Qi dan hasilnya dipresentasikan dalam pertemuan American Heart Association. Penelitian tersebut melibatkan 90.000 pria dan wanita dalam dua observasi kesehatan yang berlangsung lebih dari 20 tahun.
Selama kurun waktu penelitian terjadi 2.901 kasus stroke. Setelah mempertimbangkan faktor risiko lain seperti tekanan darah tinggi, para peneliti menemukan pria dan wanita bergolongan darah AB memiliki risiko stroke 26 persen lebih tinggi dibanding orang bertipe darah O. Sementara itu wanita dengan golongan darah B risikonya 15 persen lebih tinggi dibanding orang bergolongan darah O.
Perbedaan tipe golongan darah tergantung pada protein di permukaan sel darah merah. Pola respon sistem imun tubuh sejak dimulainya kehidupan di kandungan bergantung pada protein tersebut. Menurut Manson ada beberapa golongan darah yang sel darah merahnya lebih mudah bergumpal dan menempel di pembuluh darah sehingga mempercepat proses penyumbatan.
Kendati begitu risiko tersebut bisa dikurangi. "Pada dasarnya belum diketahui apakah risiko penyumbatan itu dipengaruhi oleh golongan darah atau faktor gen," kata Dr.Larry Goldstein, direktur pusat stroke dari Duke University.
Faktor risiko golongan darah memang tidak bisa kita ubah, tetapi menurut Goldstein ada banyak faktor risiko lain yang bisa diubah untuk menghindari risiko stroke. Misalnya saja berhenti merokok, berolahraga lebih sering, atau mengurangi konsumsi lemak jahat. Golongan darah O sendiri termasuk golongan darah yang paling banyak dimiliki. Sekitar 45 persen orang Kaukasia, 51 persen orang kulit hitam, 57 persen orang Hispanik, dan 40 persen orang Asia memiliki golongan darah ini.
Karena itu golongan darah O disebut sebagai donor universal karena darah mereka bisa ditransfusi ke orang bergolongan darah lain. Golongan darah AB paling jarang, hanya dimiliki oleh sekitar 4 persen orang Kaukasia dan kulit hitam, 2 persen oleh orang Hispanik, dan 7 persen orang Asia. Selanjutnya golongan darah B dimiliki oleh 11 persen orang Kaukasia, 19 persen orang kulit hitam, 10 persen Hispanik, dan 25 persen orang Asia.
Terakhir, golongan darah A dimiliki 40 persen orang Kaukasia, 26 persen pada orang kulit hitam, 31 persen orang hispanik, dan 28 persen orang Asia.
Sumber: kompas.com
0 Comment "Golongan Darah AB dan B Rentan Stroke?"
Posting Komentar