Mengapa Stres Turunkan Libido, Bikin Jerawatan dan Kegemukan?


Info Kesehatan - Stres bisa melanda kapan saja. Bahkan ketika Anda melihat ada nama bos di daftar panggilan telepon. Reaksi tubuh seperti ada singa berkeliaran di dekat Anda.

Stres bisa memengaruhi fisik dan mental akibat hormon yang ikut bertanggung jawab atasnya muncul dan bereaksi. Berikut 3 hormon yang terpicu menampakkan diri ketika Anda sedang stres seperti dikutip Huffington Post: 

1. Adrenalin
Hormon ini diproduksi oleh kelenjar adrenal setelah menerima pesan dari otak kalau sedang dalam kondisi stres. Adrenalin, bersama dengan norepinefrin yang sebagian besar bertanggung jawab terhadap reaksi yang langsung dirasakan saat stres. Hormon itu biasanya memberikan respons ingin bertengkar atau melarikan diri.

Direktur Penelitian di Mayo Clinic, Amid Stood,M.D., mengatakan, Anda bisa membayangkan jika seseorang pindah jalur mobil. Tiba-tiba dari blind spot datang mobil balap dengan kecepatan 100 mil per jam. Orang itu tentunya akan kembali ke jalur semula dan jantungnya berdebar-debar. Otot-otot akan tegang, napas lebih cepat, dan mungkin juga berkeringat. Itulah adrenalin. Seiring dengan meningkatnya denyut jantung, adrenalin juga memberikan gelombang energi, yang mungkin dibutuhkan untuk melarikan diri dari situasi yang berbahaya, serta juga memfokuskan perhatian.

2. Norepinefrin
Hormon ini mirip adrenalin, yang dilepaskan dari kelenjar adrenal dan juga dari otak. Peran utama norepinefrin seperti adrenalin yang meningkatkan gairah.

"Ketika Anda stres, Anda menjadi lebih sadar, terjaga, dan terfokus," kata Sood. "Anda umumnya hanya lebih responsif," tambahnya. Kondisi itu membantu mengalihkan aliran darah dari daerah yang mungkin tidak begitu penting seperti kulit, dan menuju daerah yang lebih penting saat itu, seperti otot, sehingga Anda bisa melarikan diri saat adegan menegangkan. 

Sood mengibaratkan, kedua hormon itu seperti sistem cadangan. "Katakanlah kelenjar adrenal Anda tak bekerja dengan baik". "Saya masih ingin sesuatu untuk menyelamatkan saya dari bencana akut".

3. Kortisol
Ini merupakan sebuah hormon steroid, yang dikenal sebagai hormon stres, yang diproduksi oleh kelenjar adrenal.

Menurut Sood, seseorang membutuhkan waktu sedikit beberapa menit lebih banyak untuk merasakan efek dari kortisol saat menghadapi stres. Ini disebabkan pelepasan hormon ini membutuhkan proses yang banYak yang melibatkan dua hormon kecil tambahan. Pertama, bagian dari otak yang disebut amigdala, yang harus mengakui ancaman. Ia kemudian mengirimkan pesan ke bagian otak yang disebut hipotalamus, yang melepaskan hormon corticotropin-releasing (CRH). 

CRH kemudian memberitahu kelenjar hipofisis untuk melepaskan hormon adrenokortikotropik (ACTH), yang memberitahui kelenjar adrenal untuk memproduksi kortisol. Dalam kondisi bertahan, sejumlah kortisol yang optimal bisa menyelamatkan nyawa. Ini bisa membantu menjaga keseimbangan cairan dan tekanan darah, sambil mengatur beberapa fungsi tubuh yang tidak penting, seperti dorongan reproduksi, imunitas, pencernaan, dan pertumbuhan.

Namun, jika Anda bimbang dengan masalah, tubuh terus melepaskan kortisol dan jika jumlahnya tinggi bisa menyebabkan masalah serius. Terlalu banyak kortisol bisa menekan sistem kekebalan tubuh, meningkatkan tekanan darah dan gula, menurunkan libido, menghasilkan jerawat, menyebabkan obesitas dan banyak lagi.

"Bebek berjalan keluar dari danau, mengepakkan sayap mereka dan mereka terbang," kata Sood. 

"Ketika Anda menghadapi sesuatu yang menimbulkan stres, terutama jika itu cenderung tidak berulang atau tidak berdampak besar dalam jangka panjang, Anda perlu melepaskannya dan melanjutkan hidup," imbuhnya.

Memang, hormon estrogen dan testosteron juga memengaruhi ketika seseorang menghadapi stres, seperti neurotransmitter dopamin dan serotonin. Namun reaksi ingin bertengkar atau melarikan diri kebanyakan karena tiga hormon di atas.


Sumber: liputan6.com

0 Comment "Mengapa Stres Turunkan Libido, Bikin Jerawatan dan Kegemukan?"

Posting Komentar

Thank you for your comments